Senin, 24 November 2008

Ucapan Selamat Datang

Selamat datang di Blog Saya...! Maaf ya... blogku masih sedikit isinya.
Salam Bravo

Cinta

Apa arti cinta sesungguhnya..?

Jumat, 21 November 2008

GANGUAN BICARA PADA ORGAN ARTIKULASI DAN RESONANSI

Tiga organ utama yang berfungsi dalam artikulasi adalah bibir, lidah, palatum yang berfungsi sebagai resonansi adalah mulut, hidung, faring, songga dada.

Teori Vibrasi Pita Suara
- Aerodinamika yaitu vibrasi pita suara bergantung pada tinggi tekanan udara subglotik.
- Neuromuskuler ygitu vibrasi rita suara akibat kontraksi otot instrinsik meskipun tidak mungkin.

Gangguan Bicara

Ada beberapa macam tentang gangguan bicara.
* Disfasi
Yaitu kesukaran untuk mengerti pembicaraan karena kerusakan hemisfer serebri karena penyakit cerebro vaskule
* Disartri
Yaitu kerusakan artikulasi atau pengucapan kata tidak benas karena control neoromuskuler dari otot artikulasi
* Dislali
Yaitu artikulasi abnormal yang disebabkan kelainan lidah, bibir, gigi, dan palatum atau alat bicara perifer
* Disritomi
Yaitu gagap, kerusakan ritme dan bicara dengan interupsi tiba-tiba dari kecepatan bicara dan pengeluaran suara jarang dapat ditemukan
* Disfoni
Yaitu kelainan tinggi nada, kualitas dan tingginya suara disebabkan oleh kelainan di dalam faring, persyarafannya, kelainan psikogeniknya, termasuk suara parau.

REFLEK BATUK

Adapun reelek batuk adalah:

@ Batuk merupakan cara paru-paru memperhatikan diri untuk bebas dari benda asing.
@ Bronkus dan trakea sangat sensitif sehingga setiap benda asing atau penyebab iritasi lain akan merangsang reflek batuk.
@ Implus aferen berasal dari jalan nafas melalui nerfus vagus ke medulla oblongata.

Kejadian rangkaian automatis dicetuskan oleh sirkuit neuron medulla oblongata yang menyebabkan efek.
- Sekitar 2,5 liter udara diinspirasi
- Epiglotis menutup dan pita suara menutup rapat untuk udara dalam paru-paru
- Otot perut berkontraksi kuat mendorong diafragma
- Pita suara dan epiglotis tiba-tiba terbuka lebar, sehingga udarayang tertekan dalam paru-paru meledak keluar, biasanya udara bergerak cepat membawa benda asing yang terdapat dalam bronkus dan trakea.

Selasa, 18 November 2008

ANATOMI SISTEM PERNAFASAN

A. Hidung

Hidung :
- sebagai alat respirasi, yaitu inspirasi dan ekspirasi
- sebagai alat pembau, karena adanya sistem saraf olfakolius
.

Bentuk dan strukturnya menyerupai piramid atau kerucut.
Alasnya terdiri dari:
- Prosessus platinus
- Os. maksilaris
- Pars horizontal os. palatum

Rangka hidung bagian atas:
- Lamina cribosa ossis ethmoidalis dan pars nasalis ossis frontalis
- Dinding lateral oleh tulang keras dan tulang rawan
- Septrum nasi (sekat pemisah ruang hidung kiri & kanan)

Dinding Lateralnya yaitu:
- Concha suprima
- Concha superior
- Concha nasalis medial
- Concha Nasalis anterior

Pintu depan cavum nasi dibentuk oleh tepi bawah os maxilaris dan insisura nasalis pada dinding sebelah dalamnya terdapat ruang-ruang udara di dalam tulang kepala yang disebut sinus paranasalis.
- Sinus spenoidalis, terketak di bagian belakang cranial hidung di dalam corpus spenoidalis, bermuara ke rongga hidung bagian belakang
- Sinus ethmoidalis, terdapat pada labirintur ossis ethmoidalis
- Sinus frontalis, terletak pada infudibulum meatus nasi medial
- Sinus Maksilaris (Antrum Hiqmori)

Bagian-bagian hidung:
- Batang hidung dibentuk oleh os. naralis.
- Cuping hidung dibentuk oleh tulang rawan.
- Septum nasi membatasi dua rongga hidung.
- Dinding lateralnya terdiri dari 4 buah concha.

Pembuluh darah pada hidung :
- Arteri Platina, bercabang dua
* A. nasalis posterior septi.
* A. nasalis anterior.
Keduanya berasal dari A Oftalmika yang mempunya cabang dari:
- A anteriores lateralis dan
- A naralis anteriores septi.

Vena hidung, terdapat cribosa jaringan pada daerah concha yang dikelilingi oleh serabut otot srikula dan longitudinal dan bermuara ke:
* plesus venosus pteri goideus vena coralis.
* vena fasialis melalui vena mengikuti cabang alveolaris superior.
* vena oftalmika (mata)

Persarafan hidung terdiri dari:
1. Nervus Olfaktorius
2. Nervus Trigeminus
3. Nesvus Ethmoidalis
4. Nervus Palatinus anterior


B. Faring

Faring (tekak) adalah otot selaput yang kedudukannya tegak lurus antara basis kranii dan vertebrata servikalis (VS) ke 6.

Bagian-bagian Faring
1. Naso Faring
Lateralnya dibentuk oleh Muskulo (M):
* M Tensol vili palatini
* M Levatol vili palatini yang membentuk palatum mole
* M Konstriktor paringeus superior

2. Oro Faring
Mempunyai dua hubungan sbb:
a. Ventral dengan cavum oris
b. Bagian kaudal pada radiks lingua, memiliki lubang yang merupakan batas antara laring dan faring dan juga terdapat suatu lipatan antara laring dan epiglotis yang merupakan batas antar oral dan faring.

3. Laringo faring
Berhubungan dengan Laring melalui mulut laring yaitu Auditus Laringeus.


C. Laring

Laring (pangkal tenggorokan) merupakan jalinan tulang rawan yang dilengkapi dengan otot, membran jaringan ikat, dan ligamentum bentuknya


D. Trakea

Trakea (batang tenggorokan) adalah tabung berbenuk huruf C yang dibentuk oleh tulang-tulang rawan yang disempurnakan oleh selaput, terletak diantara VS ke 6 sampai tepi bawah kartilago krilohdea VT ke 5, panjangnya 13 cm, diameter 2,5 cm, dilapisi otot polos
. Ujung bawahnya setinggi angulus sterni
. Pinggir bawahnya VT ke 4
. Bercabang dua menjadi bronkus kiri & kanan
. Bgian dalam terdapat septum yang disebut karina yang terletak agak kekiri dari bidang media
. Mempunyai sel bersilia untuk mengeluarkan benda asing

Bronkus Prinsipalis terdiri dari 2 bagian yaitu:
1. Bronkus Prinsipalis Dextra (kanan)
Panjang 2,5 cm ke hilus pulmonalis paru-paru kanan dan mempercabangkan bronkus lobalris superior. Mempunyai tiga cabang yaitu
bronkus lobaris medius, bronkus lobaris inferior, dan bronkus lobaris superior. Diantaranya terdapat vena azigos dan di bawahnya arteri pulmonalis dextra.

2. Bronkus prinsipalis sinistra (kiri)
Lebih sempit dan lebih panjang serta lebih hnrizontal dibanding bronkus kanan. Panjang 5 cm berjalan ke bawah aorta dan di depan esophagus. Masuk ke hilus pulmonalis kiri dan bercabang dua menjadi:
@ bronkus lobaris superior
@ bronkus lobaris

Bronkus lobaris (bronchioli = cabang bronchus)
@ merupakan cabang yang lebih kecil dari bronkus
@ pada ujung bronkioli terdapat gelembung paru atau alveoli
@ dari tiap-tiap bronkiolus masuk kedalam lobus dan bercabang lebih banyak dengan diameter 0,5 mm


E. Duktus Alveolaris

@ Bermuara di dalam atria, yaitu suatu ruang tak teratur.
@ Gelombang tempat alveoki dan siklus alveolaris bermuara
@ Biasa dua atau lebih sakus alveolaris muncul dari tiap atria
@ Sakus alveolaris adalah multikular, yaitu sekelompok alveoli yang bermuara ke dalam suatu ruangan pusat sedikit lebih besar.
@ Di seputar muara atria sakus alveolaris dan alveoli terdapat jala-jala penyokong terdiri dari:
¤ serat -serat elastin, yang memungkinkan alveoli mengembang pada saat inspirasi dan mengerut pada saat ekspirasi, dan
¤ serat-serat retikulum, mencegah pengembangan yang berlebihan serta mencegah kerusakan pada jaringan paru yang halus.

Alveoli bentuknya polihedral atau heksggonal. Tanpa satu dindingnya yang memungkinkan difusi udara dari bronkiolus, respiratorium, duktus alveolaris, atria atau sakus alveolaris. Alveoli letaknya begitu berhimpitan sehingga tidak setiap alveolis memiliki dindingnya sendiri.


F. Paru-Paru

Paru-paru adalah organ pernapasan yang berada di dalam kantong yang dibentuk oleh pleura parientalis dan viselaris.
Paru-paru sangat lunak, elastis dan berada dalam songga torak, sifatnya ringan terapung dalam air Terletak disamping mediastimum.

Sabtu, 15 November 2008

PEMBERIAN NAMA PADA OTOT (MUSKULOSKELETAL)

Otot

Dapat dibedakan berdasarkan :
a. Fungsinya
- bekerja di bawah kesadaran.
- volunter musculs.
- tidak bekerja di bawah kesadaran.
- involunter musculs.

b. Serabutnya
- otot serat lintang (Arteriated Musculs).
- otot polos.
- otot jantung.

Pada umumnya, otot serat lintang melekat pada ujung, disebut otot skelet.

Fungsi Otot
- berperan. menggerakkan tulang.
- menggerakkan kulit & mata.
- besarnya otot tergantung pada banyaknya serabut otot. Setiap serabut diliputi oleh jaringan ikat (sudomysium).

Kontraksi otot skelet menghasilkan suatu gerakan akibat bertambah panjang atau bertambah pendeknya serabut otot, atau bertambah tingginya tonus (ketegangan) suatu otot.
Pada saat berkontraksi, serabut otot bertambah pendek 3/2 sampai 1/2 dari panjang serbut saat selaksasi.

Pemberian Nama pada Otot dapat dilihat menurut :
1. Bentuknya
muskuls Deltoideus (bundar), travizius (lebar,segitiga).
2. Lokasinya
contohnya Musculs Tibialis Anterior (otot Tibia bagian depan).
3. Arah Serabutnya
contohnya Musculs Rektum Abdominis (pada bagian abdomen).
4. Jumlah Caput (ujung atasnya)
contoh Musculs Biceps Brachii, Musculs Triceps Brachii.
5. Fungsinya
contohnya Musculs Cavator Scapula (penggerak skapula).

Faktor-faktor lain yang berpengaruh pada gerakan otot adalah suplai darah dan latihan.

Suplai darah menjadi faktor utama, karena darah membawa suplai oksigen dan sari makanan.

Sebagai alat gerak aktif, maka otot harus melewati sumbu persendian dan salah satu ujung dari otot difikasi tetap yang disebut origo sedangkan ujung lainnya bebas bergerak dan melekat pada tulang yang akan digerakkan disebut insertio. Pada extremitas, tempat percekatan otot dibagian proximal disebut ORIGO dan yang melekat dibagian distal disebut INSERTIO.

Pada umumnya, otot terdiri dari bagian caput (kepala), venter (badan), dan Cauda (ekor).

Rabu, 05 November 2008

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Dikemukakan Ludwig Von Bertalanffy: "System as a set of intfracting elements or components, may or may not serve a different function, but ultimately they are serve a common purpose to contribute to the overall gool of the system". Atau dengan kata lain sistem dapat diartikan sebagai suatu tatanan yang mempunyai fungsi yang berbeda tetapi saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi dalam upaya mencapai tujuan yang sama berdasarkan kebutuhan dan kepentingan.


Ciri Ciri Sistem

Ciri-ciri sistem sbb:
* komponen atau elemen-elemen di dalam sistem saling berhubungan, berinteraksi dan saling bergantung dalam upaya mencapai tujuan yang dihapkan berdasarkan tujuan bersama.
*Pengorganisasian komponen di dalam sistem bersifat teratur dan memiliki struktur yang diakui keberadaannya.
*Terdapat komunikasi yang berhubungan antara satu komponen dengan komponen lainnya di dalam sistem.
*Terdapat batasan yang memisahkan sistem dari lingkungan yang berfungsi mengatur pertukaran energi dan informasi yang berlangsung antara sistem dan lingkungan.
*Berorientasi kepada tujuan yang diharapkan berdasarkan kebutuhan, dan tercapainya tujuan yang menjamin kelanggengan keseluruhan komponen sistem.


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Kesehatan Nasional (SKN)

Yang mempengaruhi SKN adalah sbb:
* Jumlah dan struktur penduduk.
* Perilaku penduduk terhadap kesehatan yang dipengaruhi oleh tingkat sosial budaya.
* Tingkat pendidikan dan sumber Layanan kesehatan.
* Lingkungan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, fisik, biologis, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta iklim dan cuaca.
* Sumber daya yang tersedia seperti SDA, sumber pendanaan dan penguasaan teknologi.
* Kebijakan pemerintahan baik tingkat nasional maupun daerag untuk mendukung penyelenggaraan SKN.

Selasa, 04 November 2008

Gadisgadis

Cuman iseng doang